A. Pengaruh aspek sosial budaya
Ø Pengertian budaya
Manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa didalam kehidupan ini mempunyai kedudukan yang tinggi, dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya, jika di cermati dengan saksama, perbedaan ini terjadi karena manusia di karunia kemampuan jiwa, yaitu akal, rasa, kehendak serta keyakinan. Dengan kemampuan jiwanya, kehidupan manusia mampu menghasilkan serentetan produk yang disebut kebudayaan.
Menurut koentjaraningrat produk kebudayaan dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1) Sistem nilai, gagasan- gagasan atau sistem pemikiran yang bersifat abstrak yang hanya mampu difahami, dimengerti dan dipikirkan.
2) Benda-benda budaya , yaitu suatu karya kebudayaan manusia yang berupa benda-benda, baik berupa prasasti, candi, lembaran sejarah, pusaka, rumah, kerajinan, benda seni dan lain sebagainya.
3) Suatu sistem interaksi antar manusia dalam kehidupan bersama atau sering di istilahkan dengan kehidupan sosial. Manusia berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, ekspresi, kerjasama, atau untuk memenuhi hasrat emosi dan lain sebagainya.
Unsur budaya dimasyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu Negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya. Contoh, bangsa
Pengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting sehingga dapat memperkuat ketahanan nasionalnya. Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan 2 (dua) strategi kebijakan yaitu “assimilationist policy” dan “bhineka tunggal ika policy”. Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-sifat kultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Strategi kedua dengan cara penciptaan kesetiaan nasional tanpa menghapuskan kebudayaan lokal. Tidak dapat ditentukan strategi mana yang paling benar. Negara dapat pula melakukan kombinasi dari keduanya. Kesalahan dalam strategi dapat mengantarkan bangsa yang bersangkutan ke perpecahan bahkan perang saudara. Misal, perpecahan etnis di
B. Kondisi Budaya di Indonesia
Bangsa
Ø Kebudayaan nasional
Bangsa
Berdasarkan fungsinya kebudayaan nasional adalah:
1) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang memberi identitas kepada warga Negara
2) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga Negara
Berdasarkan proses interaksi budaya tersebut maka kebudayaan nasional
1) Bersifat religius
2) Bersifat kekeluargaan
3) Bersifat serba selaras
4) Bersifat kerakyatan.
C. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis sosial budaya suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan dari kemampuan suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, permaslahan, gangguan, ancaman serta hambatan baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara republik Indonesia.
Ketahanan pada aspek sosial budaya merupakan salah satu pilar yang penting untuk menyangga kelangsungan hidup bangsa dan Negara republik
“kebudayaan nasional itu adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat
Wujud ketahanan bidang sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa, yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar